Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Kamis, 15 November 2012

RAHASIA BERSERAH DIRI DAN
BERTAWAKAL KEPADA ALLAH
Berserah diri kepada Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki orang-orang
mukmin, yang memiliki keimanan yang mendalam, yang mampu melihat kekuasaan
Allah, dan yang dekat dengan-Nya. Terdapat rahasia penting dan kenikmatan jika kita
berserah diri kepada Allah. Berserah diri kepada Allah maknanya adalah menyandarkan
dirinya dan takdirnya dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah telah menciptakan
semua makhluk, binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa —
masing-masing dengan tujuannya sendiri-sendiri dan takdirnya sendiri-sendiri. Matahari,
bulan, lautan, danau, pohon, bunga, seekor semut kecil, sehelai daun yang jatuh, debu
yang ada di bangku, batu yang menyebabkan kita tersandung, baju yang kita beli sepuluh
tahun yang lalu, buah persik di lemari es, ibu anda, teman kepala sekolah anda, diri anda
— pendek kata segala sesuatunya, takdirnya telah ditetapkan oleh Allah jutaan tahun
yang lalu. Takdir segala sesuatu telah tersimpan dalam sebuah kitab yang dalam al-
Qur’an disebut sebagai ‘Lauhul-Mahfuzh’. Saat kematian, saat jatuhnya sebuah daun, saat
buah persik dalam peti es membusuk, dan batu yang menyebabkan kita tersandung —
pendek kata semua peristiwa, yang remeh maupun yang penting — semuanya tersimpan
dalam kitab ini.
Orang-orang yang beriman meyakini takdir ini dan mereka mengetahui bahwa
takdir yang diciptakan oleh Allah adalah yang terbaik bagi mereka. Itulah sebabnya setiap
detik dalam kehidupan mereka, mereka selalu berserah diri kepada Allah. Dengan kata
lain, mereka mengetahui bahwa Allah menciptakan semua peristiwa ini sesuai dengan
tujuan ilahiyah, dan terdapat kebaikan dalam apa saja yang diciptakan oleh Allah.
Misalnya, terserang penyakit yang berbahaya, menghadapi musuh yang kejam,
menghadapi tuduhan palsu padahal ia tidak bersalah, atau menghadapi peristiwa yang
sangat mengerikan, semua ini tidak mengubah keimanan orang yang beriman, juga tidak
menimbulkan rasa takut dalam hati mereka. Mereka menyambut dengan rela apa saja
yang telah diciptakan Allah untuk mereka. Orang-orang beriman menghadapi dengan
kegembiraan keadaan apa saja, keadaan yang pada umumnya bagi orang-orang kafir menyebabkan perasaan ngeri dan putus asa. Hal itu karena rencana yang paling
mengerikan sekalipun, sesungguhnya telah direncanakan oleh Allah untuk menguji
mereka. Orang-orang yang menghadapi semuanya ini dengan sabar dan bertawakal
kepada Allah atas takdir yang telah Dia ciptakan, mereka akan dicintai dan diridhai Allah.
Mereka akan memperoleh surga yang kekal abadi. Itulah sebabnya orang-orang yang
beriman memperoleh kenikmatan, ketenangan, dan kegembiraan dalam kehidupan
mereka karena bertawakal kepada Tuhan mereka. Inilah nikmat dan rahasia yang
dijelaskan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman. Allah menjelaskan dalam al-
Qur’an bahwa Dia mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Q.s. Ali ‘Imran:
159) Rasulullah saw. juga menyatakan hal ini, beliau bersabda:
“Tidaklah beriman seorang hamba Allah hingga ia percaya kepada takdir yang
baik dan buruk, dan mengetahui bahwa ia tidak dapat menolak apa saja yang
menimpanya (baik dan buruk), dan ia tidak dapat terkena apa saja yang dijauhkan
darinya (baik dan buruk).”1
Masalah lainnya yang disebutkan dalam al-Qur’an tentang bertawakal kepada Allah
adalah tentang “melakukan tindakan”. Al-Qur’an memberitahukan kita tentang berbagai
tindakan yang dapat dilakukan orang-orang yang beriman dalam berbagai keadaan.
Dalam ayat-ayat lainnya, Allah juga menjelaskan rahasia bahwa tindakan-tindakan
tersebut yang diterima sebagai ibadah kepada Allah, tidak dapat mengubah takdir. Nabi
Ya‘qub a.s. menasihati putranya agar melakukan beberapa tindakan ketika memasuki
kota, tetapi setelah itu beliau diingatkan agar bertawakal kepada Allah. Inilah ayat yang
membicarakan masalah tersebut:
“Dan Ya‘qub berkata, ‘Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu
gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan, namun demikian aku
tidak dapat melepaskan kamu barang sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan
menetapkan (sesuatu) hanyalah hak Allah; kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah
kepada-Nya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri’.” (Q.s. Yusuf: 67).
Sebagaimana dapat dilihat pada ucapan Nabi Ya‘qub, orang-orang yang beriman
tentu saja juga mengambil tindakan berjaga-jaga, tetapi mereka mengetahui bahwa mereka tidak dapat mengubah takdir Allah yang dikehendaki untuk mereka. Misalnya,
seseorang harus mengikuti aturan lalu lintas dan tidak mengemudi dengan sembarangan.
Ini merupakan tindakan yang penting dan merupakan sebuah bentuk ibadah demi keselamatan
diri sendiri dan orang lain. Namun, jika Allah menghendaki bahwa orang itu
meninggal karena kecelakaan mobil, maka tidak ada tindakan yang dapat dilakukan
untuk mencegah kematiannya. Terkadang tindakan pencegahan atau suatu perbuatan
tampaknya dapat menghindari orang itu dari kematian. Atau mungkin seseorang dapat
melakukan keputusan penting yang dapat mengubah jalan hidupnya, atau seseorang
dapat sembuh dari penyakitnya yang mematikan dengan menunjukkan kekuatannya dan
daya tahannya. Namun, semua peristiwa ini terjadi karena Allah telah menetapkan yang
demikian itu. Sebagian orang salah menafsirkan peristiwa-peristiwa seperti itu sebagai
“mengatasi takdir seseorang” atau “mengubah takdir seseorang”. Tetapi, tak seorang pun,
bahkan orang yang sangat kuat sekalipun di dunia ini yang dapat mengubah apa yang
telah ditetapkan oleh Allah. Tak seorang manusia pun yang memiliki kekuatan seperti itu.
Sebaliknya, setiap makhluk sangat lemah dibandingkan dengan ketetapan Allah. Adanya
fakta bahwa sebagian orang tidak menerima kenyataan ini tetap tidak mengubah
kebenaran. Sesungguhnya, orang yang menolak takdir juga telah ditetapkan demikian.
Karena itulah orang-orang yang menghindari kematian atau penyakit, atau mengubah
jalannya kehidupan, mereka mengalami peristiwa seperti ini karena Allah telah
menetapkannya. Allah menceritakan hal ini dalam al-Qur’an sebagai berikut:
“Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. Supaya kamu
jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.s. al-Hadid: 22-3).
Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, peristiwa apa pun yang terjadi telah
ditetapkan sebelumnya dan tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Untuk itulah Allah menyatakan
kepada manusia supaya tidak berduka cita terhadap apa yang luput darinya. Misalnya seseorang yang kehilangan semua harta bendanya dalam sebuah kebakaran atau mengalami
kerugian dalam perdagangannya, semua ini memang sudah ditetapkan. Dengan
demikian mustahil baginya untuk menghindari atau mencegah kejadian tersebut. Jadi
tidak ada gunanya jika merasa berduka cita atas kehilangan tersebut. Allah menguji
hamba-hamba-Nya dengan berbagai kejadian yang telah ditetapkan untuk mereka. Orangorang
yang bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi peristiwa seperti itu,
Allah akan ridha dan cinta kepadanya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak bertawakal
kepada Allah akan selalu mengalami kesulitan, keresahan, ketidakbahagiaan dalam
kehidupan mereka di dunia ini, dan akan memperoleh azab yang kekal abadi di akhirat
kelak. Dengan demikian sangat jelas bahwa bertawakal kepada Allah akan membuahkan
keberuntungan dan ketenangan di dunia dan di akhirat. Dengan menyingkap rahasiarahasia
ini kepada orang-orang yang beriman, Allah membebaskan mereka dari berbagai
kesulitan dan menjadikan ujian dalam kehidupan di dunia ini mudah bagi mereka.
Komunitas eLearning AndromedaDeihan.Com
Copyright©1997-2009

Kamis, 01 November 2012

Hadist Shahih Muslim

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Seorang Yahudi Bani Zuraiq yang bernama Labied bin Al-A`sham pernah menyihir Rasulullah saw. Ia berkata: Sehingga Rasulullah saw. membayangkan seolah-olah melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya. Sampai pada suatu hari atau suatu malam, Rasulullah saw. berdoa dan terus berdoa, kemudian berkata: Hai Aisyah, apakah engkau merasa bahwa Allah memberiku petunjuk mengenai apa yang aku tanyakan kepada-Nya? Dua malaikat telah datang kepadaku. Salah satu di antaranya duduk di samping kepalaku, sedangkan yang lain di dekat kakiku. Malaikat yang berada di samping kepalaku berkata kepada malaikat yang berada di dekat kakiku atau sebaliknya: Sakit apa orang ini? Yang ditanya menjawab: Tersihir. Yang satu bertanya lagi: Siapakah yang menyihirnya? Yang lain menjawab: Labied bin Al-A`sham. Yang satunya bertanya: Di mana sihir itu ditempatkan? Yang lain menjawab: Pada sisir dan rontokan rambut yang berada di sisir itu serta kantong mayang kurma jantan. Yang satu bertanya: Di mana benda itu diletakkan? Yang lain menjawab: Di dalam sumur Dzu Arwan. Aisyah melanjutkan: Lalu Rasulullah saw. datang ke sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau kemudian beliau bersabda: Hai Aisyah, demi Allah, air sumur itu laksana perasan inai (yakni berwarna kuning kemerah-merahan), sedangkan pohon kurma yang ada di sana bagaikan kepala-kepala setan. Aku (Aisyah) bertanya: Ya Rasulullah, apakah engkau tidak membakar saja benda itu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak. Mengenai diriku, Allah telah berkenan menyembuhkanku. Dan aku tidak suka membuat masyarakat menjadi resah. Karena itu, aku menyuruh memendamnya. (Shahih Muslim No.4059)

Senin, 29 Oktober 2012

PROGRAM KERJA PR IPM SMK MUH 2 KEDIRI



II
PROGRAM KERJA
PIMPINAN RANTING IPM SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI

Program Kerja
Pelaksanaan
1. Bidang PIP

v  Mading Club
v  Pencinta Lingkungan
v  Lomba antar kelas


1 minggu 1x
1 minggu 1x
Desember
2. Bidang KDI

v  Pawai Ta'aruf Ramadhan
v  Pembagian Zakat
v  Baitul Arqom dan Darul Arqom
v  Penyembelihan Hewan Qurban
v  Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
v  Pengajian  Islami
v  Peringatan Isro' mi'roj
v  Kajian Rutin
v  Buletin


-
Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan
Oktober
Menyesuaikan
Januari
Menyesuaikan
2 minggu 1x
1 bulan 1 x
3. Bidang ASBO

v  Latihan Futsal
v  Latihan Bulu Tangkis
v  Napak tilas Kediri-Bajulan


Setiap hari Rabu

November
4.Bidang Pengkaderan

v  Nonton Bareng
v  Pendidikan anak jalanan dan pembagian buku gratis
v  Penerimaan siswa baru
v  Kegiatan  MOS/FORTASI
v  Seleksi PR IPM 2013-2014
v  Mabica dan Musyran



Desember


Juni

Juli
Agustus

































Selasa, 23 Oktober 2012

STRUKTUR PR IPM SMK MUHAMMADIYAH II KEDIRI



STRUKTUR ORGANISASI PIMPINAN RANTING
IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH
SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI PERIODE TAHUN 2012-2013

Pembina:
Saji,s.pd

Ketua Umum :
Anggih wibowo

Wakil Ketua:
Ahmd Rifa’i

Sekertaris Umum :
1.Erni Waldyah
2.Ayu Galih Widarsono P.

Bendahara Umum:
1.Siska Dwi I
2.Indrawan Lestari S.



BIDANG PERKADERAN

BIDANG      PIP

BIDANG      KDI

BIDANG    ASBO
Yoyok Arifin
Khoirul Anam
Nining Betty W.S

Hugik Aji Nurali
Desta Ade Kusuma
Rudi Hartono
Asrofi
Kharisma H.S.
Amilatul Husna
Pramadio
Ajeng Adelina K.W

Novik Setyo P.
M.Irhas Haqiqi D.
Misbachul Munir
Firmansyah
Sulistiawan W.N.
Adi Isherdianto
-
-
-

>>:: selamat datang di blog kami :: sekedar informasi mengenai organisasi IPM SMK Muhammadiyah 2 KEDIRI :: semoga bermanfaat untuk anda ::<<